Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Shohih Bukhori Hadits Ke 10-11 | Muslim yang Selamat Dari Lisan dan Tangannya dan Hijrah Karena Allah

Shohih Bukhori Hadits Ke 10-11 | Muslim yang Selamat Dari Lisan dan Tangannya dan Hijrah Karena Allah

Daftar Isi Artikel: Tampilkan

Shohih Bukhori Hadits Ke 10 dan Ke 11


بسم الله الرّحمن الرّحيم

حَدَّثَنَا آدَمُ بْنِ اَبِي إِيَاسْ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةٌ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِي السَّفَرٍ وَ إِسْمَاعِيلَ بنِ اَبِيْ خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ عَمْرٍ وَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَ سَلَّمَ قَالَ المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المُسلِمُوْنَ مِن لِسَانِهِ وَ يَدِهٍ وَ المُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَانَهَى اللهُ عَنْهُ قَالَ اَبُو عَبدِ اللهِ وَ قَالَ اَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ هُوَ بْنُ اَبِيْ هِندٍ عَن عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبدِ اللهِ يًعْنِي بنَ عًمْرٍ وَ عَنْ النَّبِيِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَ سَلَّمَ وَقَالَ عَبْدُ الاَعْلَى عَنْ دَاوُدَ عَنْ عَامِرٍ عَنْ عَبدِاللهِ عَن النَّبِيِ صَلّى اللهُ عَلَيهِ وَ سَلَّمَ .

Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar dan Isma'il bin Abu Kholid dari Asy Sya'bi dari Abdullah bin Amru dari Nabi Sholallahu 'alahi wasallam, bersabda: "Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." Abu Abdullah berkata; dan Abu Mu'awiyah berkata telah menceritakan kepada kami Daud, dia adalah anak Abu Hindi dari 'Amir berkata; aku mendengar Abdullah maksudnya Ibnu 'Amru dari Nabi sholallahu 'alaihi wasallam dan berkata Abdullah bin A'la dari daud dari 'Amir dari Abdullah dari Nabi sholallahu 'alaihi wasallam. (Shohih Bukhori hadits ke 10)

حَدَّثَنَا سَعِيْدُ بْنُ يَحيَى بْنُ سَعِيدٍ القُرَشِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا اَبِيْ قَالَ حَدَّثَنَا اَبُو بُرْدَةَ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِي بُرْدَةَ عَنْ اَبِي بُرْدَةَ عَنْ اَبِيْ مُسَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالُو يَا رَسُولَ اللهِ اَيُّ الإِسلَامِ اَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ المُسلِمٌونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Quraisyi dia berkata, telah menceritakan kepada kami ayahku berkata, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin Abdullah bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari Abu Musa berkata: "Wahai Rosulullah, Islam manakah yang paling utama?" Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Siapa yang kaum Muslim selamat dari lisan dan tangannya." (Shohih Bukhori hadits ke 11)

Shohih Bukhori hadits ke 10
Pinterest


Oleh Ulama, Islam diartikan agama yang memberi keselamatan dengan mengambil dari kata aslama yuslimu islaaman yang artinya tunduk, patuh dan selamat, namun hakikatnya Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah Ta'ala, dan hanya agama Islam agama yang dinamai oleh Allah dan satu-satunya agama yang diridho'i oleh Allah (Ali Imron: 9).

Bagi tiap-tiap insan yang ingin selamat dari azab Allah baik di alam barzah maupun di neraka, maka syarat utama yang harus dipenuhi adalah dengan memeluk agama Islam. Dengan memeluk agama Islam, maka seseorang baru bisa mendapat nilai disisi Allah akan apa yang diperbuatnya dalam rangka ibadah.

Akan tetapi tidak semua muslim bisa selamat dari siksa neraka, karena telah disebutkan oleh Nabi sholallahu 'alaihi wasallam dan ditulis di dalam kitab Shohih Bukori hadits ke 9 dan 10, bahwa muslim yang selamat adalah muslim yang menjaga lisan dan tangannya yakni selamat dari ucapan dan perbuatan maksiat.


Menjaga Lisan Bagian Dari Iman

Lisan adalah anggota tubuh yang paling berbahaya daripada anggota tubuh yang lain karena dari lisan segala perkara yang bersifat mudhorot muncul yang diumpamakan noda yang jatuh mengotori luasnya lautan sebagaimana disebutkan pada hadits yang lain.

Terkadang, bahkan sering ketika seseorang berkumpul dan bercengkrama baik dengan keluarga maupun rekan kerja atau sahabat akan membahas apapun yang bisa menghangatkan suasana, menambah keakraban dan membangkitkan keceriaan dengan candaan yang menyebutkan seseorang sebagai bahan candaan meski tidak bermaksud melecehkan apalagi menghina, akan tetapi perbuatan tersebut termasuk gibah dalam pandangan syari'at.

Rosulullah adalah teladan bagi semua muslim di dalam menjaga lisannya karena pada diri Beliau memiliki sifat yang lembut ketika bertutur tidak memaki atau mencaci bahkan menghina. Adapun tersinggungnya orang-orang kafir Quraisy adalah karena mereka menolak kebenaran.

Orang kafir Quraisy pada pada dasarnya percaya kepada Rosulullah karena mereka tahu betul bagaimana karakter Nabi sholallahu 'alaihi wasallam yang jauh dari sifat-sifat tercela, hanya saja mereka gengsi untuk mengakui kebenaran risalah yang disampaikan oleh Nabi padahal hampir tiap malam diantara mereka mengendap-endap di luar rumah Rosulullah untuk mendengarkan Beliau bertilawah ketika melaksanakan qiyamu lail.

Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam diutus oleh Allah bukan untuk mencaci maki atau mendhzolimi apalagi merebut kedaulatan suatu negara, tapi menyelamatkan umat manusia dari ketersesatan yakni rahmat bagi seluruh alam. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits ke 7 shohih Bukhori setelah Heraclius membaca surat dari Rosulullah kemudian mengajak para pembesar Romawi untuk masuk islam dengan mengatakan:

"Wahai bangsa Rum, maukah kalian semua memperoleh kemenangan dan kemajuan yang gilang gemilang, sedangkan kerajaan tetap utuh di tangan kita? Kalau mau, akuilah Muhammad sebagai Nabi."


Menjaga Tangan Bagian Dari Iman

Kemudian, tangan adalah simbol kekuasaan karena dengan tangan seseorang bisa menyingkirkan kemungkaran, dengan tangannya seseorang bisa memerintah dan dengan tangannya seseorang bisa melakukan kebaikan-kebaikan yang memiliki nilai menurut kacamata syari'at, namun juga bisa melakukan keburukan-keburukan yang dilarang oleh syari'at.

Memang tidak disebutkan pada hadits di atas akan bagian anggota tubuh yang lain seperti kaki, telinga dan mata, namun Ulama mengambil qiyas bahwa disebutkanya tangan adalah bagian dari anggota tubuh yang artinya selain tangan yakni kaki, telinga dan mata juga tak luput dari bahaya yakni perbuatan dosa.

Disebutkannya tangan oleh Nabi sholallahu 'alaihi wasalam menurut Ulama adalah karena tangan adalah bagian dari anggota tubuh manusia yang kedua yang mudah pergerakannya ketika hati memerintahkan tangan untuk melakukan perkara yang maslahat, mudhorot dan mubah bahkan tanpa diniatkan pun tangan dengan reflek bergerak melakukan sesuatu.

Seperti yang sudah kami sampaikan pada pembahasan sunah-sunah wudhu pada label sunah-sunah wudhu pada posting yang telah lalu yaitu membasuh kedua tangan sebelum wudhu yakni sunah sebelum melaksanakan wudhu, bahwa tangan ini adalah anggota yang bergerak secara reflek ketika kita tidur dan menyentuh apapun seperti selengkangan dan bagian kemaluan lainnya, sehingga wajar ketika Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam mensunahkan mensucikan tangan sebelum berwudhu.


Hijrah Bagian Dari Iman

Pada hadits diatas juga Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam menyebutkan, bahwa seorang muhajir adalah seorang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Jadi pada hadits ini Rosulullah memperingatkan kepada para Muhajirin agar taat kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Muhajir adalah para sahabat yang ikut hijrah dari Mekah ke Madinah bersama Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam ketika orang-orang Quraisy mendiskrimanisai para pengikut Nabi yakni orang-orang Mukmin dan dari kota Madinahlah umat Islam menghimpun kekuatan untuk menyingkirkan kemungkaran yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy, dan para sahabat yaitu mereka yang hidup di jaman Nabi dan yang mendapat bimbingan dari Nabi dan ikut berjuang bersama Nabi baik yang ikut ketika berhijrah maupun yang ikut berperang melawan kafir Quraisy.

Hukum berhijrah dari Mekah ke Madinah adalah wajib hukumnya pada saat itu karena ada perintah dari Allah melalui Rosulullah kepada para mukminin yang ada di Mekah, namun perintah wajib berhijrah ini tidak berlaku setelah Mekah berhasil diduduki oleh kaum Mukminin dan adapun perintah hijrah yang berlaku untuk selamanya yaitu hijrah kepada apa yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.


Dalil Al Qur-an Hijrah Bagian Dari Iman

Dalil yang berkenaan dengan hijrah itu ada banyak yang disebutkan di dalam Al Qur-an dan pengertian dari hijrah itu umum tak hanya membahas tentang berpindahnya Nabi beserta para sahabat ke Madinah untuk menghindari perlakuan buruk terhadap muslim yang dilakulan oleh orang-orang kafir Quraisy.

Seperti yang tertulis dalam surat Al Baqoroh ayat 218 Allah menyebutkan bahwa orang-orang yang berhijrah karena Allah adalah orang yang beriman.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللَّهِ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ.

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Baqoroh: 218)

Di dalam Al Qur-an surat Al Mudatsir ayat 5 Allah memerintahkan kepada muslim untuk meninggalkan perbuatan keji, kemudian di ayat ke 100 surat Annisa mejelaskan tentang balasan rizki dan pahala bagi tiap-tiap muslim yang hijrah karena Allah dan masih banyak lagi.

Penutup

Seperti yang telah disebutkan di dalam shohih bukhori hadits pertama tentang pentingnya niat seseorang di dalam menentukan kualitas ibadahnya pada posting yang telah lalu, maka seyogianya niat hijrah itu harus karena Allah bukan karena dunia atau wanita.

Wallahu a'lam bishowab.

Open Comments

Posting Komentar untuk "Shohih Bukhori Hadits Ke 10-11 | Muslim yang Selamat Dari Lisan dan Tangannya dan Hijrah Karena Allah"