Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Penjelasan Lengkap Sifat Irodah

Penjelasan Lengkap Sifat Irodah

Daftar Isi Artikel: Tampilkan
بسم الله الرحمن الرحيم

Sifat Irodah

Sifat yang ke delapan dari sifat 20 yaitu sifat irodah. Wajib pada haqnya Allah S.W.T. memiliki sifat irodah yang artinya berkehendak. 

Sifat irodah adalah sifat yang qodim (terdahulu), yang menetap pada dzat Allah S.W.T. yang  dengan sifat tersebut Allah menentukan terhadap perkara yang mumkin (yang bisa saja terjadi) dengan mewujudkan atau meniadakannya, kaya atau faqir, berpengetahuan (ilmu) atau bodoh dan lain sebagainya. 

Seperti halnya sifat qudroh, sifat irodah juga termasuk sifat ma'ani yakni sifat wujudiyah yang artinya sifat ini memang ada pada dzat Allah dan bersifat qodim, jika sekiranya Allah berkehendak menyingkap hijab yang menghalangi mata kita, maka sifat irodahnya Allah bisa terlihat. 


Sifat Mustahil Dari Sifat Irodah

Lawan (sifat mustahil) dari sifat irodah adalah karohah yang artinya terpaksa.


Dalil Aqli Sifat Irodah

Dalil aqli bahwa Allah memiliki sifat irodah yaitu sesungguhnya jika seandainya Allah terpaksa tentunya Allah lemah sedangkan sifat lemah bagi Allah adalah mustahil. 

Wajibnya Allah memiliki sifat irodah adalah menurut akal bahwa haqnya Allah S.W.T. memiliki sifat irodah yang artinya berkehendak. Sifat berkehendaknya Allah adalah sifat yang tidak ada permulaan yang menetap pada dzat Allah S.W.T. yang dimaksud wajib menurut hukum akal bukanlah wajib dari pertamakali adanya akal, akan tetapi akal yang pertamakali menemukan, sebab sifat irodahnya Allah adalah sifat yang haq pada dzat Allah. Sebelum akal menemukan, sifat irodahnya Allah tetap ada pada dzat Allah S.W.T.

Tijan Ad Darori


Pandangan hukum syara’ terhadap hukum akal tentang sifat irodahnya Allah

Hukum syara’ mewajibkan kepada setiap mukalaf harus mengimani adanya sifat irodahnya Allah dengan resiko mendapat pahala bagi yang menekadkannya, maka terpenuhi syarat syahnya iman dan siksa bagi yang tidak beriman. 

Hukum syara mendukung pendapat akal (dalil aqli) bahwa Allah memiliki sifat irodah karena sesuai dengan dalil naqli dalam Alqur’an surat Al-hajj ayat 14 : 

“...Sungguh Allah berbuat apa yang Dia kehendaki“

Hukum syara’ memberi perintah kepada setiap mu’min harus melaksanakan akibat iman terhadap irodah Allah seperti sabar, ikhlas, tak ada ujub dan lain-lain.

Hukum syara’ memisahkan antara irodah dan perintah Allah. Irodah Allah membawa pada izin sedangkan perintah Allah membawa pada ridho Allah S.W.T.

Sifat irodahnya Allah adalah haq Allah meskipun tak ada satupun makhluq tidak mempercayainya, irodah Allah tetap ada pada dzat Allah.


Makna Sifat Al-irodah adalah 

Adapun makna dari sifat irodah adalah sebagai berikut:

  1. Setiap perkara yang ditakdirkan adalah karena kehendak Allah.
  2. Tak ada sesuatu yang mendorong perbuatan Allah selain daripada kehendak-Nya.
  3. Do’a, kasih sayang, memuncaknya perbuatan orang dzolim, besarnya harapan dan seterusnya, itu semua tak mendorong perbuatan Allah sehingga Allah terpaksa menakdirkan sesuatu diluar kehendak-Nya dan juga yang disebutkan tadi tak menjadi penyebab terhadap kehendak Allah, tapi kehendak Allah bisa saja bersamaan dengan hal-hal yang disebutkan tadi. 

Perbedaan antara kehendak makhluq dengan kehendaknya Allah 

Adapun perbedaan kehendak Allah dengan kehendaknya makhluq adalah sebagai berikut:

  1. Kehendak makhluq sudah ditentukan oleh kehendak Allah.
  2. Kehendak makhluq diciptakan oleh kehendak Allah.
  3. Kehendak makhluq tidak mempunyai daya untuk mewujudkan apa yang diinginkannya dan tidak bisa menentukan sesuatu bisa terwujud atau tidaknya sesuai keinginannya.
  4. Kehendak makhluq hanyalah kadar dan menempatkan ikhtiarnya pada taklif dari Allah S.W.T. tapi sewaktu-waktu bisa dipakai sambungan untuk mewujudkan apa yang diinginkannya, tapi tetap saja semua itu terwujud hakikatnya karena Allah yang berkehendak. Meski ada yang mengatakan bahwa, "ikhtiar takan mengkhianati hasil." Sesunggahnya hasil dari ikhtiar tak keluar dari pengaturan Allah, hasil daripada ikhtiar adalah karena Allah yang berkehendak.

Jadi, Irodah Allah beda pengertiannya dengan ridho Allah. Setiap perbuatan yang diridhoi Allah sudah pasti karena kehendak (irodah) Allah, tapi setiap perkara yang menjadi kehendak Allah bukan berarti ada ridhonya Allah. Seperti imannya orang mu’min yang mendapat ridho dan sudah menjadi irodahnya Allah S.W.T. seperti kufurnya orang kafir adalah karena irodahnya Allah tetapi tak mendapat ridho dari Allah.


Ta'aluk Sifat Irodah Terhadap Makhluq

Selanjutnya ta’aluk (hubungan) irodah Allah terhadap makhluq memiliki tiga tingkatan :

  1. Shuluhi qodim yaitu irodah Allah sangat bisa dan mampu dipakai untuk menentukan sesuatu yang belum terjadi.
  2. Tanjizi qodim yaitu ketika Allah sedang menentukan irodah-Nya kepada seluruh kejadian alam yang akan ada atau kejadian yang akan terjadi dan ditiadakannya kejadian tersebut atau kejadian sifat-sifatnya alam.
  3. Tanjizi hadits yaitu melaksanakan adanya yang sudah ditentukan dari qodim awal kemudian ditentukan lagi pada saat akan dilaksanakan. 

Pendapat tentang adanya ta’aluk tanjizi hadist pada irodahnya Allah adalah pendapat yang lemah sedangkan pendapat yang kuat adalah tak ada tanjizi hadits.

Ditentukannya waktu, tempat dan sifat makhluq adalah bagian dari irodahnya Allah, sedangkan yang mengadakan adanya sesuatu pada waktunya, tempatnya, dan segala macam sifat makhluq atau melaksanakan dan meniadakannya, itu semua bagian dari qudrohnya Allah.

Kehendak Allah bukanlah karena terpaksa, adapun pendapat bahwa kehendak Allah bersamaan dengan putaran alam, kehendak Allah bersamaan dengan do’a yang sungguh-sungguh, kehendak Allah bersamaan dengan murkanya Allah terhadap memuncaknya orang dzolim, kehendak Allah bersamaan dengan gigihnya orang yang punya keinginan adalah pendapat yang dibenarkan karena semua itu sebenarnya sudah menjadi kehendak Allah yang sifatnya qodim meski disertai oleh daya ikhtiarnya makhluq.


Manfaat Iman Kepada Sifat Irodah

Selanjutnya bagi mu’minin yang mengimani dan menjalankan irodahnya Allah akan mendapatkan fadilah diantaranya yaitu:

  1. Akan lebih cenderung menyandarkan, memasrahkan segala urusan kepada Allah di setiap ikhtiarnya dan berharap agar Allah memberikan yang terbaik dengan disertai do’a di dalam ikhtiarnya.
  2. Tidak akan menolak terhadap setiap kejadian yang Allah kehendaki dan menerima semua hal yang sudah terjadi sebagai irodah dari Allah S.W.T.
  3. Akan senantiasa pasrah terhadap keputusan irodahnya Allah sehingga menimbulkan tawakal, sabar dan syukur.
  4. Akan menggunakan daya ikhtiar yang Allah beri untuk hal-hal yang Allah ridhoi.

Penutup

Demikian yang dapat kami sampaikan tentang sifat irodah pada posting kali ini. Mohon maaf jika ada kekurangan atau kesalahan dalam penyampaian maupun tulisan. Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam bishowab.


Sumber :

  • Kitab Tijan Addarori.
  • Sifat Duapuluh arab pegon bahasa Sunda.
  • Sifat Duapuluh dan Asma’ul Husna TQN Cikangkung-Rengasdengklok-Karawang.


Open Comments

Posting Komentar untuk "Penjelasan Lengkap Sifat Irodah"