Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Makna Bismillah Dalam Pandangan Syekh Nawawi Al Bantani

Makna Bismillah Dalam Pandangan Syekh Nawawi Al Bantani

Daftar Isi Artikel: Tampilkan

 بسم الله الرحمن الرحيم

Muqodimah

Segala puji (puji qodim ala qodim, qodim ala hadits, hadits ala qodim, hadits ala hadits) adalah milik Allah yang telah memberikan petunjuk kepada kita semua pada agama Islam juga pada iman dan juga yang sudah menentukan yaitu Allah terhadap sebagian hamba-hamba-Nya sehingga ta’at kepada-Nya. 

Juga terhadap sebagian hamba-hamba-Nya yang berbuat maksiat kepada-Nya. Rahmat beserta keselamatan semoga senantiasa teruntuk yang paling utama-utamanya utusan Allah yakni penghulunya anak cucu Adam As. Yakni nabi Muhamad Saw. 

Dan kepada keluarganya dan kepada para sahabatnya dan kepada istri-istrinya dan kepada para keturunannya, telah disebutkan seiring berjalannya aksara yang ditulis.

(Sesudah diucapkannya basmalah, hamdalah, sholawat beserta salam untuk nabi Saw. Beserta keluarga, istri sahabat dan keturunannya) maka berkata (mushonif), yakni orang yang banyak melakukan dosa yakni syèkh Muhamad Nawawi bin Umar dari bangsa Arab juga dari madzhab Syafi’i. 

Qotrul Ghoits
Wikipedia


Berkata syekh Nawawi Al-bantani : 

ini adalah kitab yang mensyarahi beberapa permasalahan yang dibahas pada kitabnya syekh Abi Laits. Beliau adalah ahli hadits, ahli tafsir, serta bergelar Imam Huda yakni syekh Nashor bin Muhamad bin Ahmad bermadzhab Hanafi juga berkebangsaan Samarqondi.

Kemudian berkata mu'alif : 

Aku jelaskan beberapa ma’na terhadap syarah kitab ini dan aku kuatkan terhadap beberapa pokok permasalahan juga aku namai syarah kitab ini dengan nama Qotrul Goits dalam mensyarahi beberapa permasalahan kitabnya Abi Laits. 

Kemudian kepada Allah aku memohon akan kemanfaatan dari Allah terhadap kitab ini kepada setiap orang yang membaca  syarah kitab ini dengan hati yang mulus dan semoga Allah menjadikan orang tersebut yang membaca kitab ini termasuk orang yang dimuliakan oleh Allah. Sesungguhnya Allah adalah dzat yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

بسم الله الرحمن الرحيم


Makna Bismillah.

Maka adapun lafad الله yaitu bukan lafad, bukan nama hasil dari mengutif dan juga bukan alam manqul. Dan bahwa huruf alif lam yang menetap pada lafad “Allah” yaitu huruf alif lam zaidah yang semestinya (lazim). 

Alif lam tersebut bukan alif lam lita’rif akan tetapi diletakannya huruf alif lam tersebut memang seperti itu. Kemudian bahwa lafad “Allah” itu adalah satu nama yang menghimpun terhadap nama-nama Allah yang baik-baik beserta sifat-sifat Allah yang Maha Tinggi.

Kemudian bahwa lafad   الرحمن  itu adalah Rahmat Allah yang tak terkira yang tak ada bandingnya yang beserta ni’mat yang agung (baik mu’min maupun yang kafir baik manusia, jin, hewan ataupun makhluk lainnya tak luput dari rahmatnya Allah). 

Kemudian bahwa lafad  الرحيم  itu adalah rahmat yang tak terkira dengan disertai ni’mat yang sedikit (yakni rohimnya Allah hanya untuk mu’min). 

Kemudian bahwa ringkasnya nama ini (Allah) dengan nama-nama yang lainnya adalah supaya mengenal yakni orang yang ma’rifat terhadap bahwa sesungguhnya dzat yang haq diminta pertolongannya akan semua perkara dan bahwa dzat yang haq diminta pertolongannya adalah dzat yang wajib diibadahi, sebangsa hakikat, pemberi ni’mat, yakni segala ni’mat, yakni ni’mat yang agung dan hinanya ni’mat.


Fadilah Menulis Bismillah Sebelum Menulis Kitab

Kemudian bahwa ketika memulainya mu'alif terhadap kitabnya dengan Bismillah yaitu dikarenakan mengikuti apa yang ada di dalam kitab yang diturunkan dari langit (samawi) yakni Al-qur’an dan juga mengamalkan terhadap beberapa riwayat hadits, seperti hadits yang diriwayatkan dari utusan Allah yakni nabi Muhamad Saw. Telah berkata Rosulullah Saw. : 

“Ketika menulis seorang hamba akan lapad Bismillahirohmanirrohim kemudian menulisnya orang tersebut adalah pada papan atau kitab, maka sesungguhnya dituliskan oleh malaikat terhadap orang tersebut pada pahala, kemudian dimintakan pertolongan oleh malaikat atas orang tersebut dan dimintakan ampunan oleh malaikat kepada Allah, selama langgeng tulisan tersebut pada papan ataupun kitab.”  

Segala puji (puji qodim ala qodim, qodim ala hadits, hadits ala qodim, hadits ala hadits) adalah milik Allah tuhannya semesta alam yakni yang merajai  semua makhluq. 

(Kemudian bahwa dampaknya itu) yakni ganjaran yang dipuji semoga senantiasa teruntuk orang-orang yang takut terhadap siksa Allah yang Maha Tinggi dengan ditinggalkannya maksiat. 

(Kemudian bahwa rohmat Allah itu) yakni bertambahnya rohmat dari Allah Ta’ala yang disertai dengan mengagungkan. (Kemudian bahwa selamat itu) yakni kehormatan dari Allah Ta’ala (semoga senantiasa teruntuk penghulu kita semua yakni nabi Muhamad Saw.) 

Bahwa  nabi Saw. Itu adalah putranya sayid Abdullah, sebaik-baiknya makhluk juga akhlaknya, yang diutus di tanah mekah dimakamkan di Madinah yang mulia (juga teruntuk keluarganya nabi) yakni yang membela nabi Saw. 

Yang tetap dari golongan ahli iman (juga teruntuk para sahabatnya nabi) kemudian bahwa sahabat itu adalah (mereka) yang berkumpul bersama nabi Saw. Pada semasa hidupnya nabi Saw. Sesudah diangkat jadi nabi, disertai percaya terhadap nabi. 

Kemudian bahwa sahabat itu yakni (mereka) yang setelah wafatnya Rosulullah Saw. Kemudian bahwa sahabatnya itu adalah yang masih hidup yakni (berjumlah) seratus ribu sahabat dan duapuluh empatribu sahabat semoga meridhoi Allah kepada para sahabat yakni seluruhnya seperti kepada sejumlah para nabi dan sejumlah para wali Allah pada setiap jaman.

Apa yang dijelaskan oleh Mu'alif di dalam kitabnya adalah pembahasan tentang tauhid sebagai tindak lanjut dari rukun iman dan sifat-sifat kesempurnaan yang haq pada dzat Allah dan sekaligus menjawab permasalahannya.


Penutup

Pada posting kali ini dicukupkan dengan menghadirkan muqodimah dari mu’alif sebagai penghantar kajian, mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penyampaian maupun tulisan. Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam bishowab.

Open Comments

Posting Komentar untuk "Makna Bismillah Dalam Pandangan Syekh Nawawi Al Bantani"