Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Jangan Mencintai Harta dan Dunia dan Pengertian Dunia

Jangan Mencintai Harta dan Dunia dan Pengertian Dunia

Daftar Isi Artikel: Tampilkan

 بسم الله الرحمن الرحيم

Penting bagi seorang hamba memperhatikan akan anggota tubuhnya yang dzhohir dan yang batin di waktu pagi dan sore. Sudahkah dia akan menjaga anggota tubuhnya itu dari batasan-batasan yang Allah batasi, ataukah sudah melampaui batas? 

Kemudian sudahkah dia menetapkan anggota tubuhnya pada perkara yang diperintahkan oleh Allah kepadanya atas anggota tubuhnya yang dzhohir dan yang batin itu? Yakni menjaga mata (pandangannya), lisannya, telinganya, hatinya dan sebagainya pada jalan ikhlas, ataukah belum? 


Menjaga Anggota Tubuh Dari Dosa

Kali ini Mualif yakni Sayid Abdul Wahab Asya’roni di dalam mensyarahi wasiat Seorang ‘Arif Billah yakni Abi Ishaq Ibrohim Al Matbuli, beliau berpesan kepada murid-muridnya, umumnya kepada seluruh mu’minin agar selalu memperhatikan anggota tubuhnya dari dosa dan perbuatan maksiat lainnya.

Di dalam fiqih diatur oleh Ulama bagaimana cara bersuci baik dari hadats kecil maupun besar, seperti wudhu mandi dan tayamum dan oleh Rosulullah sholallahu ‘alaihi wasallam kita disunahkan mencuci tangan terlebih dahulu setelah bangun tidur, karena pada saat tidur kita tidak tahu ke mana tangan kita ini memegang, bisa ke selengkangan dubur atau mengupil dan lain-lain, penjelasannya ada pada pembahasan fiqih di dalam kitab Fathul Mu’in.


Bersuci Dengan Berwudhu

Setelah bangun tidur pun rosulullah memerintahkan umat-Nya mensucikan tangannya terlebih pada saat kita tersadar dengan banyak melakukan pekerjaan yang bukan tidak mungkin seluruh anggota tubuh kita ini melakukan maksiat baik yang tidak disengaja maupun yang disengaja.

Itulah sebab itulah kenapa mereka para 'Arif billah sangat menjaga anggota tubuhnya dari maksiat, maka wajar mereka begitu hati-hati terhadap anggota tubuhnya agar tak melakukan maksiat.

Penting bagi kita untuk memastikan apakah anggota tubuh kita suci atau kah berlumuran dosa yang tidak kita sadari, disinalah pentingnya berwudhu bagi mereka orang-orang yang Allah tempatkan pada maqom ma’rifat, bagi mereka anggota tubuh ini tak boleh ada hadats yang artinya wudhu mereka terjaga meski di luar sholat andai pun batal mereka wudhu kembali.


Penyebab Terhalangnya Rahmat Allah

Tidak sampainya rohmat yang Allah berikan kepada kita disebabkan adanya penghalang di tubuh kita yaitu dosa termasuk tidak terkabulnya do’a yang sebenarnya bukan Allah yang tidak perduli tapi kita sendiri yang tak menyadari dosa-dosa yang kita perbuat dan belum ditaubati.

Sangat penting bagi seseorang untuk mengakui dosa-dosanya dihadapan Allah, baik dosa kepada Allah dan dosa kepada sesama, karena do’a yang disertai dengan kesombongan takan membuahkan hasil dikabulnya do’a.


Mensyukuri Bahwa Allah yang Menganugerahkan kita Bisa Ta'at 

Maka jika seandainya dia melihat salah-satu anggota tubuhnya pada to’at (digunakan untuk hal-hal yang diperintah dan diridhoi Allah), maka bersyukurlah kepada Allah dengan tidak beranggapan bahwa to’atnya dia karena dirinya sendiri sehingga menganggap dirinya ahli to’at.

Dan jika dia melihat anggota tubuhnya berlumuran maksiat oleh sebagian maksiat, maka harus beranggapan orang tersebut dengan perasaan menyesal dan meminta ampunan.

Kemudian bersyukur kepada Allah atas terhindarnya dia pada kemungkinan berbuat maksiat yang lebih banyak dari itu dengan tidak diberikan bala'i oleh Allah atas anggota tubuhnya karena maksiat, seperti sakit, luka, bisul dan nanah, karena sesungguhnya haqnya dari setiap satu anggota tubuh adalah turunnya bala’i pada anggota tubuh tersebut. 

Maka berkata mu'alif di dalam kitabnya:

Maka harus diketahui wahai saudaraku pada hal yang demikian tadi, haruslah kalian menetapi akan mentobati dan haruslah kalian benci terhadap dunia semata-mata karena menurut kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak melihat pada dunia dari mulai diciptakannya dunia karena saking bencinya pada dunia dan dalam hadits disebutkan :

“Cinta harta dan berlebihan itu menumbuhkan pada munafik dalam hati seperti menumbuhkannya air terhadap sayur-sayuran”

Sesungguhnya telah berkata Abdullah Sufyan Sauri Rohimahumullahu Ta’ala :

“jika seandainya seorang hamba beribadah kepada Allah dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya akan tetapi sesungguhnya dia cinta dunia maka kelak di hari kiamat dia akan dipanggil yang dipersaksikan oleh orang banyak dengan seruan ; Perhatian wahai semuanya! Sesungguhnya orang ini fulan bin fulan sesungguhnya telah mencintai pada perkara dunia yang dibenci oleh Allah yang Maha Haq dan Maha Tinggi. Dan hampir-hampir daging wajahnya orang itu copot (saking malunya).” 

Jang cinta harta
Pinterest


Pengertian Dunia

Yang dimaksud dengan dunia adalah perkara yang lebih dari apa yang sebenarnya dia butuhkan menurut syara’ (yakni harta yang diluar kebutuhannya adalah dunia menurut pandangan syara’.

Kemudian baginya dunia hanya diletakan pada genggaman yang artinya mudah baginya mentashorufkan hartanya di jalan Allah dan tak meletakan dunia di dalam hatinya yang nantinya menjadi penghalang baginya untuk menuju Allah dan tertutup oleh rasa cinta kepada dunia sehingga kikir). 

Kemudian juga berkata Abu Hasan Ali bin Muzayin Rohimahumullahu Ta’ala : 

“Seandainya jika kalian menganggap suci seseorang sehingga kamu menganggap orang itu benar maka tidak perduli yakni Allah yang Maha Haq dan Maha Tinggi terhadap orang tersebut karena orang itu  sesungguhnya menempatkan dunia di dalam hatinya.”  

Kemudian diucapkan kepada Abu Hasan : 

“bagaimana jika seandainya seseorang menempatkan dirinya pada dunia dengan maksud membantu saudara-saudaranya dan keluarganya dan selain daripada mereka yakni kewajibannya untuk menafkahi mereka.”  

Maka kembali berucap Abu Hasan : 

“Tinggalkanlah oleh kalian aku yang tergelincir, demi Allah tidak akan rusak orang dari ahli thoriqoh kecuali dari manisnya kekayaan di dalam hatinya, demi Allah dzat yang tidak ada tuhan yang wajib disembah dengan sebenar-benarnya kecuali Allah. Sesungguhnya aku mengetahui terhadap orang yang masuk pada harta benda dunia (cinta dunia), kemudian hartanya dibagi-bagikan pada haq-haqnya Allah Ta’ala, maka yang demikian itu serta keluasan rizki yang dibagi-bagikannya menjadi penghalang yang memutuskan orang tersebut dari Allah Ta’ala.”


Penutup

Dengan demikian kesimpulannya adalah segigih apapun kita mencari dunia dengan dalih melaksanakan kewajiban untuk menafkahi atau untuk dibagi-bagikan kepada yang haq menurut Allah tetap saja menjadi penghalang kita menuju Allah jika kita meletakan dunia di dalam hati yakni cinta dunia.


Wallahu a’lam bishowab.


Open Comments

Posting Komentar untuk "Jangan Mencintai Harta dan Dunia dan Pengertian Dunia"