Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Shohih Bukhori Hadits Ke 5 | Jangan Tergesa-gesa Karena Ingin Menghafal Al Qur-an

Shohih Bukhori Hadits Ke 5 | Jangan Tergesa-gesa Karena Ingin Menghafal Al Qur-an

Daftar Isi Artikel: Tampilkan

بسم الله الرّحمن الرّحيم


Setelah diterimanya wahyu oleh Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam melalui Jibril 'Alahis Salam, kemudian Beliau sholallahu 'alahi wasallam mulai terbiasa dengan kedatangan Jibril 'Alaihis Salam, kemudian ada keinginan yang kuat pada diri Rosulullah untuk bisa menghafal dan menguasai firman-firman Allah.


Dalam hal ini normal bagi siapapun pemula dalam hal apapun terlebih bagi Rosulullah yang memang tidak bisa baca tulis, ada kemungkinan Beliau takut lupa karena tidak ditulis sehingga terkesan tergesa-gesa di saat menghafal dan melafalkan kalam Allah.


Tergesa-gesanya Rosulullah di dalam melafalkan kalam Allah yang disampaikan oleh Jibril, kemudian diikuti oleh para sahabat sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang tertulis dalam kitab shohih Bukhori hadits ke lima, masih dalam bab permulaan wahyu.



Tips menghafal Al Qur-an
Pinterest

Hadits ke 5

Berikut ini adalah hadits ke 5 dalam kitab shohih Bukhori yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas rodhiyallahu 'anhu :


Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ismail dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah berkata, bahwa telah menceritakan kepada kami Musa bin Abu Aisyah berkata, Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas tentang firman Allah Ta'ala : "Janganlah kamu gerakan lidahmu untuk (membaca) Al Qur'an karena hendak cepat-cepat ingin (menguasainya)".


Berkata Ibnu Abbas : "Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam sangat kuat keinginannya untuk menghafal apa yang diturunkan (Al Qur'an) dan menggerak-gerakan kedua bibir Beliau."


Berkata Ibnu Abbas : "Aku akan menggerakan kedua bibirku (untuk membacakannya) kepada kalian sebagaimana Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam melakulannya kepadaku."


Berkata Sa'id : "Aku akan menggerak-gerakan kedua bibirku (untuk membacakannya) kepada kalian sebagaimana aku melihat Ibnu Abbas melakukannya.


Maka Nabi sholallahu 'alaihi wasallam menggerakan kedua bibirnya kemudian turunlah firman Allah Ta'ala : "Janganlah kamu gerakan lidahmu untuk (membaca) Al Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya."


Maksudnya Allah mengumpulkannya di dalam dadamu (untuk dihafalkan) dan kemudian kamu membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu." Maksudnya : "Dengarkanlah dan diamlah." Kemudian Allah Ta'ala berfirman : "Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya." Maksudnya : "Dan kewajiban kamilah untuk membacakannya."


Dan Rosulullah sholallahu 'alaihi wasallam sejak saat itu bila Jibril 'Alaihis Salam datang kepadanya, Beliau mendengarkannya, dan bila Jibril 'Alaihis Salam sudah pergi, maka Nabi sholallahu 'alaihi wasallam membacakannya (kepada para sahabat) sebagaimana Jibril 'Alaihis Salam membacakannya kepada Beliau sholallahu 'alaihi wasallam. 


Dari hadits diatas tergambarkan oleh kita betapa semangatnya para sahabat didalam menghafal kalam Allah dengan mencontoh apa yang dilakukan oleh Rosulullah didalam melafalkan kalam Allah dengan menggerak-gerakan bibir yang terkesan terburu-buru.


Yang dilakukan oleh Rosulullah dengan terburu-buru didalam melafalkan kalam Allah sebenarnya ingin segera menyampaikan wahyu dari Allah kepada umatnya tanpa ditunda-tunda, karena Beliau adalah orang yang sidiq yakni tanpa menunda-nunda perintah dari Allah dan juga tabligh yakni tidak khianat dalam menyampaikan perintah Allah kepada umatnya.


Kemudian para sahabat yang telah mengikuti ajakan Rosulullah untuk mengikuti syari'at Islam mengikuti apa yang dilakukan oleh Rosulullah ketika mempelajari kalamnya Allah dengan terburu-buru menggerak-gerakan bibir mereka.


Maka Allah menegur Rosulullah agar tidak terburu-buru di dalam melafalkan kalam Allah karena ingin cepat-cepat menguasainya, karena sesungguhnya Allah lah yang menghendaki seseorang itu bisa atau tidaknya dalam menghafal Al Qur-an.


Teguran dari Allah ini sebagai pelajaran untuk umat Rosulullah supaya jangan tergesa-gesa memaksakan diri untuk bisa menguasai atau menghafal Al Qur-an, karena sesungguhnya Allah lah yang memberikan pemahaman pada seseorang atas ilmu Allah yang disampaikan oleh Rosulullah yakni Al Qur-an.



Penghafal Qur-an
Pinterest : Nitiranto


Al qur'an adalah kalam Allah yang mulia yang hanya bisa masuk pada qolbu-qolbu yang suci, karena penyebab dari lemahnya hafalan seseorang salah satunya adalah karena terhalang oleh dosa dan mereka para penghafal Al Qur-an adalah orang-orang pilihan Allah karena tidak semua orang bisa menghafal Al Qur-an dengan baik.


Perlu difahami, bahwa kesalahan fatal bagi mereka para penghafal Al Qur-an yaitu lupa pada hafalannya, maka termasuk dosa yang harus ditobati disertai dengan mengulang hafalannya hingga benar-benar hafal semuanya, termasuk yang menghafal surat-surat pendek, diusahakan agar tidak lupa dan lupanya hafalan biasanya karena tidak didawam seperti digunakan pada sholat.


Al Qur-an merupakan termasuk kedalam ilmu balaghoh yang tidak sembarangan orang menafsirkan isi kandungannya, karena hanya Allah dan Rosulullah yang lebih tahu dalam memahami dan memaknai isi kandungan Al Qur'an, kemudian Ulama yang menyampaikan metodenya yang menghasilkan karya tulis berupa kitab-kitab tafsir.


Setelah Allah menegur Rosulullah, maka Beliau sholallahu 'alaihi wasallam hanya diam ketika mendengarkan malaikat Jibril 'Alaihis Salam menyampaikan wahyu dari Allah, kemudian setelah Jibril pergi barulah Rosulullah mengucapkannya sebagaimana malaikat Jibril sampaikan kepada Beliau yakni bermuthola'ah sebelum disampaikannya wahyu kepada para sahabat.


Atas kehendak dan kuasa Allah, maka tak ada kendala bagi Rosulullah ketika mengucapkan kalam-kalam Allah dihadapan para sahabat karena hakikatnya Allah lah yang memberi kemampuan pada seseorang dan sesungguhnya manusia itu tidak punya daya dan kekuatan melainkan Allah lah yang Maha Berkerhendak dan Maha Kuasa.


Atas kehendak dan kuasa Allah yang Maha Tinggi, maka Rosulullah sholallahu ‘alaihi wasallam yang tidak pernah belajar baca tulis bisa menandingi mereka orang-orang Mekah yang gemar menulis sya'ir karena risalah yang disampaikan oleh Rosulullah bukanlah sya’ir melaikan kalamnya Allah, pemilik dari setitik ilmu yang diberikan kepada manusia karena sesungguhnya ilmu Allah itu melebihi luasnya lautan.

Wallahu a’lam bishowab.




Sumber :

  • Shohih Bukhori



Open Comments

Posting Komentar untuk "Shohih Bukhori Hadits Ke 5 | Jangan Tergesa-gesa Karena Ingin Menghafal Al Qur-an"